Selasa, 07 Februari 2012

Cerita Humor [ Tertipu Oleh Petani Tua ]

Selamat malam pecinta humor,, kali ini saya akan memposting cerita humor singkat berjudul "Tertipu Oleh Petani Tua" semoga cerita ini lucu dan dapat menghibur anda

Sarman, seorang pengacara terkenal sedang berburu burung di sebuah desa di daerah Bogor. Setelah sekian lama berburu Man berhasil menembak seekor burung. Tapi sayangnya burung tersebut jatuh di atas kebun seorang petani lokal. Tanpa pikir panjang Man langsung masuk menerobos pagar kebun dan mencoba mengambil burung hasil buruannya.

Tapi sebelum Man berhasil mengambil buruannya, petani tua pemilik kebun datang dan membentaknya, "Hai, mau apa bapak masuk ke kebun saya tanpa ijin?"

Merasa dirinya seorang pengacara yang sedang berhadapan dengan petani bodoh dari desa, Man lalu berbalik menantang si petani, "Pak, saya seorang pengacara terkenal. Saya cuma mau mengambil hasil buruan yang menjadi milik saya. Kalau bapak berani menghalangi saya nanti akan saya tuntut secara hukum dan saya bisa membuat bapak harus membayar sangat mahal untuk urusan kecil ini!"

Petani itu cuma tertawa, lalu dia memanggil tetangganya yang dengan segera berkumpul di sekeliling mereka. "Maaf, dalam tradisi desa kami persoalan semacam ini bisa diselesaikan dengan aturan 'tiga tendangan', tidak perlu ke pengadilan segala... bagaimana?."

"Ok, seperti apa aturan 'tiga tendangan' itu?" tanya si Man.

"Gampang, orang pertama menendang tiga kali, setelah itu lawannya ganti membalas tiga kali. Begitu seterusnya sampai ada yang menyerah."

Man melihat lawannya cuma seorang petani tua yang secara fisik jelas akan mudah dikalahkan, "Baiklah saya setuju menyelesaikan persoalan ini dengan aturan itu."

"Karena anda berada di tanah milik saya, maka giliran pertama adalah saya," kata si petani.

Setelah Man bersiap-siap si petani itu lalu menendang Man dengan keras tepat di selangkangan sehingga membuatnya jatuh berguling menahan sakit. Man kemudian mencoba berdiri. Tapi belum sempat ia berdiri tegak, sebuah tandangan keras petani tua tepat mengenai uluhati Man sehingga membuatnya memuntahkan seluruh isi sarapan pagi yang ada dalam perutnya. Man pun terjatuh menahan sakit yang luar biasa. Kali ini Man tidak sanggup berdiri lagi, dia hanya bisa merangkak di tanah sambil mengerang kesakitan. Belum sempat Man bernafas lega sebuah tendangan petani tua kembali menghajar pantatnya dan membuat Man terjerembab dengan muka tepat menimpa kotoran sapi yang masih segar.

Dengan susah payah dan masih kesakitan Man berusaha bangkit berdiri sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan kotoran sapi. "Ok, anda sudah menyelesaikan giliran anda, sekarang giliran saya..."

Dengan tenang petani itu pergi meninggalkan Man, "Saya menyerah... anda yang menang, silahkan ambil burungnya..."

Kalau suka dengan Posting ini tolong support ya..! Dengan cara  klik Google + button Oke.!! Terima Kasih ya,,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar