Seorang buta sedang berjalan dengan seekor anjing sebagai penunjuk jalan. Pada sebuah persimpangan yang ramai si anjing yang nggak peduli dengan deru lalu lintas yang ramai, dia terus saja membawa si orang buta menyeberang di tengah keramaian lalu lintas.
Bunyi derit ban mobil yang direm mendadak dan klakson pun langsung terdengar hingar-bingar, pengendara-pengendara yang panik mencoba meneriaki supaya mereka minggir.
Akhirnya si orang buta dan anjingnya sampai pada trotoar. Kemudian si orang buta mengambil kue dari kantongnya dan memberikan kepada anjingnya. Seorang yang kebetulan melihat kejadian itu bilang, “Kenapa kamu masih berikan roti kepada anjingmu padahal baru saja dia hampir membuat kamu mati!”
Si orang buta bilang, “Saya hanya pengen tahu sebelah mana kepala si anjing kampung ini, biar bisa kupentung kepalanya.”
Bunyi derit ban mobil yang direm mendadak dan klakson pun langsung terdengar hingar-bingar, pengendara-pengendara yang panik mencoba meneriaki supaya mereka minggir.
Akhirnya si orang buta dan anjingnya sampai pada trotoar. Kemudian si orang buta mengambil kue dari kantongnya dan memberikan kepada anjingnya. Seorang yang kebetulan melihat kejadian itu bilang, “Kenapa kamu masih berikan roti kepada anjingmu padahal baru saja dia hampir membuat kamu mati!”
Si orang buta bilang, “Saya hanya pengen tahu sebelah mana kepala si anjing kampung ini, biar bisa kupentung kepalanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar