Seorang pemilik pabrik kondom berang sebab penjualan perusahaannya menurun karena perusahaan pesaing memperkenalkan kondom dengan berbagai rasa seperti strawberi, pisang, coklat. Pemilik perusahaan itu memanggil kepala divisi risetnya.
“Kamu sebagai kepala divisi riset harus kreatif dong, masak kalah sama perusahaan pesaing.”, omel pemilik pabrik itu.
“Iya pak.” jawab kepala divisi riset itu takut.
“Oke, kalo gitu saya mau bulan depan pabrik kita sudah mulai memproduksi kondom dengan rasa.” lanjut pemilik pabrik.
“Rasa apa pak yang kita pakai?”, tanya kepala divisi riset.
“Saya gak mau tau. Itu tanggung jawabmu. Pokoknya harus beda sama pesaing. Kalo bisa yang khas Indonesia.”, omel pemilik pabrik itu.
Setelah sebulan, pabrik itu memproduksi kondom dengan rasa. Tapi penjualan tidak meningkat, malah komplain ke perusahaan yang meningkat. Komplain kebanyakan berisi keluhan karena sering terjadi kecelakaan dalam permainan sex terutama saat oral sex. Yaitu penis pasangan sering tergigit dalam oral sex.
Peningkatan komplain ini membuat pemilik perusahaan memarahi lagi kepala divisi risetnya.
“Kamu ini gimana sih? Disuruh cuma nambah rasa aja di kondom malah ningkatin komplain ke perusahaan kita. Bisa bangkrut kalo gini!”, Omel pemilik perusahaan.
“Iya pak, mungkin kondomnya perlu ditarik. Sepertinya pengguna sering terlena karena rasanya.”, kata kepala divisi riset.
“Omong-omong emang kamu kasih rasa apa?” tanya pemilik pabrik.
“Sesuai permintaan bapak, rasa khas Indonesia, rasa rendang.”, jawab kepala divisi riset.
“Kamu sebagai kepala divisi riset harus kreatif dong, masak kalah sama perusahaan pesaing.”, omel pemilik pabrik itu.
“Iya pak.” jawab kepala divisi riset itu takut.
“Oke, kalo gitu saya mau bulan depan pabrik kita sudah mulai memproduksi kondom dengan rasa.” lanjut pemilik pabrik.
“Rasa apa pak yang kita pakai?”, tanya kepala divisi riset.
“Saya gak mau tau. Itu tanggung jawabmu. Pokoknya harus beda sama pesaing. Kalo bisa yang khas Indonesia.”, omel pemilik pabrik itu.
Setelah sebulan, pabrik itu memproduksi kondom dengan rasa. Tapi penjualan tidak meningkat, malah komplain ke perusahaan yang meningkat. Komplain kebanyakan berisi keluhan karena sering terjadi kecelakaan dalam permainan sex terutama saat oral sex. Yaitu penis pasangan sering tergigit dalam oral sex.
Peningkatan komplain ini membuat pemilik perusahaan memarahi lagi kepala divisi risetnya.
“Kamu ini gimana sih? Disuruh cuma nambah rasa aja di kondom malah ningkatin komplain ke perusahaan kita. Bisa bangkrut kalo gini!”, Omel pemilik perusahaan.
“Iya pak, mungkin kondomnya perlu ditarik. Sepertinya pengguna sering terlena karena rasanya.”, kata kepala divisi riset.
“Omong-omong emang kamu kasih rasa apa?” tanya pemilik pabrik.
“Sesuai permintaan bapak, rasa khas Indonesia, rasa rendang.”, jawab kepala divisi riset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar