Polemik Buku Membongkar Gurita Cikeas yang sedang ramai dibicarakan dan dicari versi download nya, ternyata memicu pihak cikes untuk turut menerbitkan buku guna memberikan informasi yang berimbang dengan harapan nantinya masyarakat bisa menilai manakah tulisan yang bertanggung jawab dan disertai dengan data yang akurat. Buku yang bertajuk Buku Putih Cikeas ini juga memantik beberapa tanggapan positif. Sebagian pengamat menilai penerbitan buku ini bukan bertujuan untuk menegakkan otoriter pemerintahan namun hal tersebut sangat wajar dan bagian dari sebuah proses pembelajaran demokrasi.
Dinegara maju sendiri, memberikan informasi yang berimbang sudah menjadi sebuah hal yang biasa agar setiap pihak yang tersudutkan juga bisa memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. Salah satu pengamat Adrinof Chaniago berpendapat bahwa selama hal tersebut ( penerbitan buku ) masih berada dalam koridor akademis dan intelektual, biarkan saja hal tersebut mengalir agar masyarakat mulai bisa menilai sesuai objektifitas yang berlaku.
Kehadiran Buku Putih Cikeas juga diresponi positif oleh ketua Konstitusi M Mahfud MD. Beliau menilai sebuah buku harus tetap dilindungi selama hal tersebut tidak berbau fitnah atau penilaian tanpa fakta karena otomatis hal tersebut sudah melanggar aturan dan bisa dipidanakan. Menyangkut buku membongkar gurita cikeas karya George Aditjondro, sudah lama ia tidak tertarik dengan karya penulis tersebut karena ia menganggap tulisan penulis tersebut biasanya tidak dilengkapi data yang akurat dan lemah.
Dengan hadirnya Buku Putih Cikeas ini, sepertinya polemik akan kembali memasuki babak baru. Jika beberapa belakangan ini pihak dari Cikeas menjadi pihak yang terus tersudutkan dengan banyaknya pemberitaan yang negatif, maka dengan hadirnya buku ini mereka berharap dapat memberikan keterangan berimbang kepada publik menyangkut kasus Bank Century yang hingga saat ini masih menjadi tanya tanya besar. Kita semua berharap kestabilan negara masih bisa terus dijaga karena sebenarnya masih banyak tugas dan tanggung jawab besar yang akan dihadapi oleh pemerintah yang baru ini.
Dinegara maju sendiri, memberikan informasi yang berimbang sudah menjadi sebuah hal yang biasa agar setiap pihak yang tersudutkan juga bisa memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. Salah satu pengamat Adrinof Chaniago berpendapat bahwa selama hal tersebut ( penerbitan buku ) masih berada dalam koridor akademis dan intelektual, biarkan saja hal tersebut mengalir agar masyarakat mulai bisa menilai sesuai objektifitas yang berlaku.
Kehadiran Buku Putih Cikeas juga diresponi positif oleh ketua Konstitusi M Mahfud MD. Beliau menilai sebuah buku harus tetap dilindungi selama hal tersebut tidak berbau fitnah atau penilaian tanpa fakta karena otomatis hal tersebut sudah melanggar aturan dan bisa dipidanakan. Menyangkut buku membongkar gurita cikeas karya George Aditjondro, sudah lama ia tidak tertarik dengan karya penulis tersebut karena ia menganggap tulisan penulis tersebut biasanya tidak dilengkapi data yang akurat dan lemah.
Dengan hadirnya Buku Putih Cikeas ini, sepertinya polemik akan kembali memasuki babak baru. Jika beberapa belakangan ini pihak dari Cikeas menjadi pihak yang terus tersudutkan dengan banyaknya pemberitaan yang negatif, maka dengan hadirnya buku ini mereka berharap dapat memberikan keterangan berimbang kepada publik menyangkut kasus Bank Century yang hingga saat ini masih menjadi tanya tanya besar. Kita semua berharap kestabilan negara masih bisa terus dijaga karena sebenarnya masih banyak tugas dan tanggung jawab besar yang akan dihadapi oleh pemerintah yang baru ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar