Prediksi yang cukup mengejutkan menyebut bahwa Jakarta bisa berpotensi terkena gempa dengan skala yang cukup besar. Tidak tanggung2 karena sumber tersebut menyebut angka 8,7SR yang kemungkinan bisa melanda Jakarta disertai dengan tanda tanda terjadinya tsunami. Prediksi Potensi Gempa Jakarta 8,7SR ini dikemukakan oleh Andi Arief yang merupakan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana berharap agar masyarakat khususnya yang berada di wilayah ibukota dan sekitarnya bisa mawas diri dan siap jika sewaktu waktu bencana alam terjadi.
Karena itulah Indonesia sudah mulai bersiap dan menghitung apa saja yang diperlukan jika sampai gempa tersebut terjadi. Kesiapan rumah sakit sebagai tempat evakuasi awal hingga anggaran yang diperlukan guna menganggulangi gempa bumi. "Kami sudah mulai menghitung rumah sakit dan daerah mana yang pantas untuk dijadikan lokasi evakuasi," ungkapnya. Namun sekarang yang harus dilakukan adalah meyakinkan masyarakat bahwa potensi Jakarta terkena gempa 8,7SR adalah bisa saja terjadi
"Untuk meyakinkan ada potensi di selat Sunda itu tidak mudah. Scientific kebumian ini mirip dengan ilmu bawah tanah, sehingga untuk meyakinkan orang itu sangat sulit. Karena kesadaran akan gempa ini baru ada sejak 2004 saat tsunami di Aceh," jelasnya. Hingga saat ini, menurut Andi, baru ada tiga lokasi titik rawan pusaran gempa bumi yang diteliti oleh peneliti Indonesia. Ketiga titik itu Di antaranya adalah patahan Sumatera, sesar Lembang, dan Selat Sunda. Sedangkan ratusan ribu lainnya belum diteliti, termasuk sesar Opak di Yogyakarta
Karena itulah Indonesia sudah mulai bersiap dan menghitung apa saja yang diperlukan jika sampai gempa tersebut terjadi. Kesiapan rumah sakit sebagai tempat evakuasi awal hingga anggaran yang diperlukan guna menganggulangi gempa bumi. "Kami sudah mulai menghitung rumah sakit dan daerah mana yang pantas untuk dijadikan lokasi evakuasi," ungkapnya. Namun sekarang yang harus dilakukan adalah meyakinkan masyarakat bahwa potensi Jakarta terkena gempa 8,7SR adalah bisa saja terjadi
"Untuk meyakinkan ada potensi di selat Sunda itu tidak mudah. Scientific kebumian ini mirip dengan ilmu bawah tanah, sehingga untuk meyakinkan orang itu sangat sulit. Karena kesadaran akan gempa ini baru ada sejak 2004 saat tsunami di Aceh," jelasnya. Hingga saat ini, menurut Andi, baru ada tiga lokasi titik rawan pusaran gempa bumi yang diteliti oleh peneliti Indonesia. Ketiga titik itu Di antaranya adalah patahan Sumatera, sesar Lembang, dan Selat Sunda. Sedangkan ratusan ribu lainnya belum diteliti, termasuk sesar Opak di Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar