Kamis, 07 Mei 2009

Ciuman Pertama Seorang Pecundang

Achiles Tidak akan berbicara mengenai teknik, cara atau indahnya ciuman pertama. Namun lebih kepada sebuah studi kasus yang berhubungan dengan ciuman pertama. Ketika kita berbicara soal ciuman pertama, atau ciuman rasa cinta pertama pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah rasa yang aneh, bingung bercampur rasa bahagia. Ciuman pertama bisa membuat kita lupa untuk memejamkan mata, namun ciuman pertama juga bisa membuat kita merasa bersalah bagaikan seorang pecundang. Seorang pecundang adalah seorang yang tidak pernah berpikir tentang dampak resiko terhadap apa yang dilakukannya dan berusaha menutup diri dengan apa yang dirasakannya. Ciuman pertama bisa membuat kita sebagai seorang pecundang ketika kita merasa ciuman tulus perasaan cinta kita, justru kita anggap sebagai penghianatan akan cinta. Padahal sang penerima ciuman pertama tidak pernah merasa kita sedang mempermainkan perasaannya. Ini adalah sebagian studi kasus yang seringkali dialami oleh para pasangan muda yang sedang dimabok oleh nafsu cinta.

Sebut saja pasangan remaja bernama Ratna dan Galih yang sudah menjalin hubungan kira-kira 1 bulan lebih. Ratna sudah merasa sangat nyaman dengan keberadaan galih dan begitu juga sebaliknya. Suatu ketika Galih memberanikan diri untuk melakukan ciuman pertama kepada Ratna berdasarkan apa yang dirasakannya saat ini. Perasaan cinta yang tulus tanpa syarat itulah yang membuat galih berani mencium Ratna untuk pertama kalinya. Ratna pun meresponi ciuman galih dengan sebuah ketulusan cinta yang sama, namun justru yang terjadi setelah itu adalah perasaan bersalah yang sangat dalam dialami oleh Galih karena ia merasa telah menodai cinta suci mereka berdua dengan sebuah ciuman. Perubahan perasaan negatif kepada Ratna yang sangat besar justru dialami oleh Galih dari hari kehari. Padahal Ratna tidak pernah mempermasalahkan ciuman pertama dari Galih yang dilakukannya beberapa waktu lalu itu. Justru Ratna merasa ada sebuah ketulusan cinta dari Galih yang ia rasakan saat ciuman pertma tersebut.

Tidak mudah mengartikan sebuah ciuman jika didasari oleh latar belakang kebiasaan dan budaya timur yang berkembang. Beberapa pihak ada yang pro maupun kontra dalam menyikapi arti, cara dan resiko ciuman pertama. Namun Achiles harap ada sebuah kesepahaman jika ciuman pertama tersebut dilandasi oleh sebuah ketulusan cinta dalam pengungkapannya. Ciuman memang tidak dapat menyelamatkan sebuah hubungan, namun ciuman dengan sebuah ketulusan dapat mengekpresikan cinta dan kedamaian yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Jangan menjadi seorang pecundang dengan terlalu menghukum diri karena telah melakukan sebuah ciuman pertama. Tidak ada yang salah dengan cinta dan ciuman. Semua adalah anugrah ketika kita menikmati hal tersebut dengan sebuah ketulusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar