Cinta itu sederhana, namun Manusia membuat itu lebih rumit dengan memberikan beberapa variabel hingga menjadi lebih kompleks.
Cinta itu jernih dan tak berwarna namun manusia memberikan warna hitam, putih, merah atau biru seperti warna bendera partai politik.
Cinta itu di hati namun manusia mencarinya pada Wajah, Payudara, Kulit, Kaki, Hingga kemaluan pasangannya.
Cinta itu sebuah Anugrah namun Manusia memperumit hal tersebut dengan segala macam tuntutan, permintaan dan paksaan.
Cinta itu mengerti dan memahami tanpa ada keinginan untuk di mengerti dan di pahami.
Cinta itu adalah sebuah perasaan namun manusia lebih suka dengan aktifitas orgasme seperti kissing, necking, petting hingga making Love.
Cinta itu tulus namun manusia lebih menghargai hal tersebut dibalik mobil, rumah mewah, Blackberry dan segenggam berlian.
Cinta itu sebuah keberanian namun manusia memberikan rumus ketakutan akan masa depan diatas pundak cinta.
Cinta itu terbuka dan jujur namun manusia mewarnainya dengan selembar kepalsuan dan segudang kebohongan.
Cinta itu bagai burung merpati namun manusia lebih suka dengan burung gagak sebagai lambang kematian.
Cinta itu sebuah arti yang memaksa kita untuk mengenggam dan bukan menekan, memeluk dan bukan menusuk karena pada hakekatnya cinta tetaplah cinta dan setiap manusia ingin mencintai dan dicintai secara sederhana.
Cinta itu jernih dan tak berwarna namun manusia memberikan warna hitam, putih, merah atau biru seperti warna bendera partai politik.
Cinta itu di hati namun manusia mencarinya pada Wajah, Payudara, Kulit, Kaki, Hingga kemaluan pasangannya.
Cinta itu sebuah Anugrah namun Manusia memperumit hal tersebut dengan segala macam tuntutan, permintaan dan paksaan.
Cinta itu mengerti dan memahami tanpa ada keinginan untuk di mengerti dan di pahami.
Cinta itu adalah sebuah perasaan namun manusia lebih suka dengan aktifitas orgasme seperti kissing, necking, petting hingga making Love.
Cinta itu tulus namun manusia lebih menghargai hal tersebut dibalik mobil, rumah mewah, Blackberry dan segenggam berlian.
Cinta itu sebuah keberanian namun manusia memberikan rumus ketakutan akan masa depan diatas pundak cinta.
Cinta itu terbuka dan jujur namun manusia mewarnainya dengan selembar kepalsuan dan segudang kebohongan.
Cinta itu bagai burung merpati namun manusia lebih suka dengan burung gagak sebagai lambang kematian.
Cinta itu sebuah arti yang memaksa kita untuk mengenggam dan bukan menekan, memeluk dan bukan menusuk karena pada hakekatnya cinta tetaplah cinta dan setiap manusia ingin mencintai dan dicintai secara sederhana.