Istilah Janda saat ini sudah bukan lagi sesuatu yang tabu untuk diungkapkan, bahkan ada beberapa judul Film atau Lagu yang mengangkat tema Janda sebagai jalan cerita seperti Janda Kembang, Kutunggu Janda mu dll. Hal ini tentu saja akan sedikit mengangkat harga diri seorang Janda kembang atau Janda yang lain untuk lebih dihargai dengan status yang disandangnya di mata masyarakat karena biasanya janda selalu diidentikkan dengan beberapa kesan negatif. Menjadi Janda memang bukan cita-cita atau pilihan hidup karena tidak ada seorang wanita pun di dunia ini bermimpi suatu saat nanti pernikahannya akan berakhir dan akhirnya menjadi seorang Janda. Menjadi seorang Janda atau Janda kembang dikarenakan suami tercinta meninggal dunia memang tidak menjadi persoalan serius, namun menjadi Janda atau Janda kembang dikarenakan sebuah perceraianlah yang saat ini masih dianggap sebagai suatu aib besar yang membuat banyak wanita di dunia merasa dikucilkan.
Status sebagai seorang Janda karena perceraian memang bukanlah sebuah mimpi namun lebih kepada kesalahan sebuah pilihan. Pernikahan suci yang diharapkan membawa sebuah kebahagiaan ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Perkelahian, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, perselingkuhan adalah beberapa alasan mengapa seorang wanita lebih memilih menjadi seorang janda daripada harus hidup dibawah tekanan dan menjual kebahagiaan yang dahulu menjadi tujuan pernikahannya. Romantisme hubungan pacaran dan kebahagiaan masa pertunangan ternyata tidak berlanjut hingga ke masa pernikahan. Penyesalan, tangisan, kekecewaan dan sebuah trauma akan pernikahan terkadang hinggap di hati seorang Janda. Namun inilah sebuah identitas yang harus dijalanani, identitas yang terpaksa harus disandang akibat sebuah kesalahan pilihan yang dilakukan.Namun bukan berarti wanita harus malu secara berlebihan jika hal tersebut adalah sebuah keadaan yang memaksa dirinya menjadi seorang Janda karena percaraian. Seorang Janda atau Janda kembang karena sebuah percaraian harus kembali mencoba menemukan kebahagiaannya yang tertunda. Seorang Janda atau Janda kembang harus kembali survive dalam menjalani hidup karena hidup lebih membutuhkan kerja kerasnya daripada terus-terusan merasa bersalah dengan status yang kini ia sandang. Jika saat ini ada oknum Janda atau Janda Kembang yang menggunakan statusnya untuk menggoda atau merusak rumah tangga orang lain yang membuat kesan negatif para Janda, itu hanyalah kelakuan dari beberapa oknum Janda Kembang yang tidak bertanggung Jawab semata.
Status sebagai seorang Janda karena perceraian memang bukanlah sebuah mimpi namun lebih kepada kesalahan sebuah pilihan. Pernikahan suci yang diharapkan membawa sebuah kebahagiaan ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Perkelahian, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, perselingkuhan adalah beberapa alasan mengapa seorang wanita lebih memilih menjadi seorang janda daripada harus hidup dibawah tekanan dan menjual kebahagiaan yang dahulu menjadi tujuan pernikahannya. Romantisme hubungan pacaran dan kebahagiaan masa pertunangan ternyata tidak berlanjut hingga ke masa pernikahan. Penyesalan, tangisan, kekecewaan dan sebuah trauma akan pernikahan terkadang hinggap di hati seorang Janda. Namun inilah sebuah identitas yang harus dijalanani, identitas yang terpaksa harus disandang akibat sebuah kesalahan pilihan yang dilakukan.Namun bukan berarti wanita harus malu secara berlebihan jika hal tersebut adalah sebuah keadaan yang memaksa dirinya menjadi seorang Janda karena percaraian. Seorang Janda atau Janda kembang karena sebuah percaraian harus kembali mencoba menemukan kebahagiaannya yang tertunda. Seorang Janda atau Janda kembang harus kembali survive dalam menjalani hidup karena hidup lebih membutuhkan kerja kerasnya daripada terus-terusan merasa bersalah dengan status yang kini ia sandang. Jika saat ini ada oknum Janda atau Janda Kembang yang menggunakan statusnya untuk menggoda atau merusak rumah tangga orang lain yang membuat kesan negatif para Janda, itu hanyalah kelakuan dari beberapa oknum Janda Kembang yang tidak bertanggung Jawab semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar